Sabtu, 05 Oktober 2013

Terus Bergerak Wahai Mujahidah!!!



Kuala Tungkal, 6 Oktober 2013


Tak terasa bulan Oktober pun menyaapa diri kembali, namun Oktober kali ini sangat berbeda dengan Oktober-oktober sebelumnya. Terima kasih ya Rabb Engkau masih memberikan kesempatan kepada ku untuk merasakan halusnya belaian angin pagi ini, hempasaan ombak di tepi pantai dan sapaan hangat mentari pagi… “Maka Nikmat Tuhan Mu mana lagi yang akan kamu dustakan?” Tidak ada sedikit pun Karunia dan Limpahan kasih sayang Mu yang dapat kami ingkari…Begitu banyak karunia yang telah Engkau berikan kepada diri dan keluarga ini… Begitu pula Shalawat beserta salam hendaklah selalu kita Hanturkan kepada Junjungan kita Baginda Rasulullah SAW yang telah mampu membawa kita ini keluar dari zaman kebodohan, kenistaan, zaman Jahiliyah dimana pembudakan dan anak-anak perempuan dikubur hidup2 karena merasa malu bahkan hanya akan mencoreng nama keluarga saja hingga Akhirnya kita semua mampu merasakan indahnya Islam dan perdamaian meskipun masih banyak saudara-saudara sesame Muslim masih berjuang untuk kemerdekaan Hakiki… Semoga ALLAH SWT menerima Sang Mujahid yg telah berjuang dg harta Jiwa mereka untuk mempertahankan agama ini dalam keadaan Jihad FII Sabilillah… “Jangan pernah Gentar wahai Mujahid Tangguh Palestina dan Mesir, Allah SWT selalu ada bersama kita”
Harapan, impian dan cita-cita menjadi faktor penguat dalam menjalani hidup ini. Satu persatu mulai coba diwujudkan meskipun tak sedikit pula harapan itu kandas di telan waktu bahkan mengkin tergantikan dengan yang lainnya. Jatuh bangun dalam mencari dan menemukan tujuan hidup sejati, hingga Akhirnya Allah punya rencana lainnya. Allah mempertemukan ku kembali dengan teman-teman yang insyaAllah akan senantiasa mengingatkan ku dalam kebaikan, bergeraK dan berjuang bersama-sama dalam menggapai Ridha ILLAHI… Sahabat2 “AL ISTIQOMAH” semoga kita senantiasa sll dirahmati ALLAH SWT dan terus bergerak tanpa mengenal lelah.
Satu tahun ke depan begitu banyak rencana yg tersusun dalam kesendirian diri dalam menanti seseorang yang telah Engkau Takdirkan untuk ku. Allah sedang menempa ku untuk menjadi wanita tangguh hingga Akhirnya Seseorang yang halal bagi ku akan bangga memiliki ku. Aku ingin menjadi Wanita yang selama ini kau cari-cari hingga tak akan ada penyesalan bagi mu karena telah memiliki ku. Wahai Sang Pemilik Tulang Rusuk ini, aku menanti mu hingga rasanya lelah diri ini menanti kedatangan mu. Aku terperdaya oleh bujukan dan rayuan hawa nafsu hingga akhirnya aku sempat melalaikan diri dalam penjagaan diri ini, hati ku sempat tergoyahkan oleh sesuatu yang fana di dunia ini karena pandangan mata terlalu menyilaukan bahkan kahayalan akan masa depan bersama seseorang yang belum halal bagi ku terlalu mempesona hingga akhirnya aku jatuh dan merasakan keperihan yang mendalam. Disitulah aku mulai menyadari bahwa khayalan dan impianku telah dipermainkaN dalam kesesatan belaka saja. Aku berusaha untuk bangkit kembali dan menyusun kembali puzzle kehidupan yang sempat terpisah-pisah. Aku sll yakin bahwa setiap ujian yang datang ini adalah awal masa kita untuk menghadapi kehidupan yang lebih keras lg nantinya. Bagiku cukuplah masa itu ku terperdaya oleh rayuannya, tak ingin mengulangin kesalahan yang sama. Tak ingin kembali merasakan sakit karena tak mampu bersama dan tak berdaya mempertahankan rasa yang dimiliki.
****mujahidah tangguh****
by :SS

Kamis, 03 Oktober 2013

KEWAJIBAN UKHTI TERHADAP MASYARAKATNYA



KEWAJIBAN UKHTI TERHADAP MASYARAKATNYA
Adapun tugas dan kewajiban yang harus ditunaikan Ukhti Muslimah di tengah masyarakatnya antara lain :
A.    Memberikan Keteladanan Yang Baik
Untuk menanamkan sebuah nilai dan ajaran kepada orang, kata-kata dan penjelasan memang sangat diperlukan. Namun kata-kata tanpa adanya contoh yang konkret dari pembicara, maka kata-kata dan penjelasan itu menjadi kurang memiliki bobot makna dan sulit tertanam dalam kalbu orang yang mendengarkannya.
Masyarakat terus membutuhkan nasihat dan bimbingan, namun sesungguhnya mereka lebih lagi membutuhkan contoh dan teladan tentang bagaimana mengaplikasikan nilai-nilai yang dinasihatkan dan dibimbangkan itu.

Hal-hal yang menjadi landasan agar Ukhti bisa menjadi teladan di tengah masyarakat antara lain:
1.      Selaraskan antara Perkataan dan Perbuatan
Jika seorang Muslimah hanya pandai berbicara tanpa amalan yang nyata, maka risiko di akhirat adalah neraka.
Rasulullah SAW bersabda,
“Seseorang didatangkan pada hari kiamat, kemudian dilemparkan ke dalam neraka, maka keluarlah usus perutnya lalu berputar-putar di dalam neraka bagaikan keledai yang berputar di sekitar penggilingan. Ahli neraka mengerumuni dirinya sambil bertanya, ‘Hai Fulan, mengapa engkau ini? bukankah kamu dahulu yang menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran?” Maka dia menjawab, “Benar, aku dahulu menganjurkan kebaikan, tetapi tidak ku kerjakan dan aku mencegah kemungkaran, tetapi justru aku kerjakan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Namun, adanya dalil tersebut bukan untuk mencegah kita berbicara karena takut tidak mengamalkan tetapi agar kita berusaha untuk hati-hati dalam berbicara dan menganjurkan, agar sebisa mungkin diamalkan.

2.      Mulailah dan Jadilah Pelopor
Memelopori sebuah kebaikan memang sulit, apalagi jika kebaikan itu dianggap asing. Karenanya orang cenderung ikut arus tradisi dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat, tanpa sikap kritis dan tanpa memilah-milah mana yang sesuai dan mana yang tidak sesuai syariat. Namun itulah tantangan dakwah.
B.     Berdakwah
Lahan dakwah bagi akhwat Muslimah yang sangat konkret antara lain :
1)      Majelis Taklim
2)      Taman Pendidikan Al Qur’an
3)      Mejelis Taklim untuk Pemuda
4)      Halaqah Tarbiyah
  1. Saling Bantu dalam Kebaikan dan Takwa
Sebagai seorang muslimah, kita tentu memiliki kesadaran bahwa amal saleh itu tidak sekedar amal-amal ubudiah ritual yang kita lakukan sehari-hari, namun juga berbagai amal social yang dapat mengatasi berbagai masalah. Karena itulah, dalam Al Qur’an ada istilah hablum minallah dan hanlum minannas.
Secara umum, Allah SWT menyuruh setiap kita bertolong-tolongan dalam kebaikan dan takwa.
… Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya (Al Maidah :2)

Perumpamaan kaum mukminin dalam kasih, sayang, dan berlemah lembut, seperti satu badan. Apabila satu anggota badan mengeluh sakit maka menderitalah seluruh badan dengan tidak dapat tidur dan panas (HR. Bukhari dan Muslim).
  1. Ikut Serta dalam Perbaikan Masyarakat
Setiap manusia memiliki potensi kebaikan pada dirinya. Namun, potensi ini perlu didukung oleh lingkungan di mana manusia itu hidup, agar dapat bertahan dan berkembang.
Perumpamaan sahabat yang baik dan sahabat yang buruk itu bagaikan penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Penjual minyak wangi adakalanya member kepadamu, kamu membeli darinya, dan kamu mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan tukang pandai besi, kalau tidak membakar pakaianmu maka kamu akan mendapat bau yang buruk (HR. Bukhari dan Muslim).
Karena itu, maka adalah kewajiban ukhti muslimah untuk menciptakan lingkungan yang baik dalam rangka menciptakan iklim yang kondusif bagi tegaknya nilai-nilai Islam di tengah masyarakat. Adapun proyek positif yang ada di tengah masyarakat yang memiliki tujuan dalam rangka perbaikan masyarakat antara lain Madrasah Diniyah, TPA, Perkumpulan majelis ibu-ibu, forum pengajian remaja, kelompok pecinta alam, TK dan play group.
Partisipasi ukhti muslimah dalam berbagai proyek yang ada di tengah masyarakat dapat ditunjukkan dengan menerapkan langkah-langkah sebagai berikut :
Ø  Perbaikan dan Peningkatan Manajemen
Ø  Menjalin Para Pendukung
Ø  Mendukung Pendanaan
Ø  Membuat Proyek Sendiri

  1. Mengembalikan Hak dan Memberantas Kezaliman
Perjuangan dakwah sesungguhnya memperjuangkan kembalinya hak-hak umat untuk hidup secara Islami tanpa hambatan, dan ukhti harus membantu memenuhinya. Dalam urusan dakwah, bahkan kita yakin bahwa yang akan memberikan hak itu adalah Allah SWT sendiri atau orang lain yang digerakkan hatinya oleh Allah. Berbuatlah baik kepada siapa pun dan tidak perlu berharap orang akan berbuat baik kepada kita sebagai imbalannya, amka Allahlah yang akan membalas dan memberikan hak itu.
Imam Syahid Hasan Al Banna berkata, “Ambillah hak lebih rendah dari apa yang sesungguhnya berhak kau dapatkan agar nanti orang lain yang akan menggenapinya”

SUMBER : Takariawan C. 2011. Keakhwatan 1. Surakarta : PT. ERA ADICITRA INTERMEDIA

Kewajiban Ukhti Terhadap Anaknya




KEWAJIBAN UKTI TERHADAP ANAKNYA
Anak adalah amanah yang Allah pikulkan di pundak orang tua. Dalam Al Qur’an, anak disebut sebagai “batu ujian” bagi orang tua. Hadirnya anak akan menguji seseorang, apakah seseorang itu benar-benar memahami amanah ini atau tidak (QS. Al Anfal : 28).
Kewajiban yang harus dipenuhi oleh Orang tua terhadap anak yang dilahirkannya sesuai dengan ajaran Islam antara lain:
1.      Bersyukur atas Kehadiran Anak
Bersyukurlah atas kehadiran seorang anak karena ia adalah anugerah dan nikmat dari Allah. Allah sangat menghargai wanita yang hamil sehingga jika karena suatu hal seorang ibu Muslimah yang melahirkan meninggal dunia karenanya, maka ada jaminan masuk syurga. Ini bentuk penghormatan dari Allah SWT padanya.
Rasulullah SAW bersabda,
Syuhada ada tujuh macam selain yang terbunuh di jalan Allah… dan perempuan yang mati karena melahirkan (HR. Malik)
Menggugurkan kandungan (aborsi) tatkala ruh telah ditiupkan ke janin tanpa alasan syar’I termasuk kategori pembunuhan yang dosanya besar. Berbeda halnya dengan pertimbangan atau pengaturan ihwal kelahiran anak karena pertimbangan financial orang tua. Di kalangan para sahabat dahulu, ada kebiasaan praktik ‘AZL yakni mencabut penis ketika akan ejakulasi sehingga cairan sperma tidak masuk. Dan ini tidak dilarang oleh Allah SWT.
Dalam istilah kedokteran dikenal dengan sebutan Kontrasepsi yakni pencegahan kehamilan. Kontrasepsi ada yang bersifat permanen seperti Vasektomi dan Tubektomi. Vasektomi ialah kontrasepsi pada laki-laki berupa pemotongan saluran sperma sehingga sel sperma tidak bisa keluar bersama cairan mani pada saat ejakulasi. Sedangkan Tubektomi merupakan kontrasepsi pada perempuan berupa pemotongan saluran telur sehingga sel telur (ovum) mati dan tidak bertemu sperma. Selain itu, ada pula Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) yakni suatu alat yang dipasang dalam rahim untuk membunuh sperma yang masuk bahkan dapat menghancurkan zigot. Adapun kontrasepsi yang bersifat non-permanent seperti penggunaan pil dan suntik yang lebih bersifat hormonal.
Adapun cara yang bersifat mekanis dan alami adalah dengan menggunakan kondom, praktik ‘azl dan system kalender (melakukan jimak pada hari-hari tidak subur). Ketiga cara ini adalah cara-cara yang aman dan tidak bertentangan dengan syariat.
  1. Melakukan Hal-Hal yang Masyaru’ Pasca Kelahirannya
Ada 5 hal yang harus dilakukan dalam pekan pertama yaitu :
a)      Azan di telinga kanan begitu bayi keluar dari perut ibunya
b)      Iqamah diperdengarkan di telinga kiri setelah azan
c)      Tahnik yaitu mengoleskan kurma yang telah dilumat dalam mulut ke dalam rongga mulut bayi. Materi yang paling baik adalah kurma atau madu, jika pun tidak ada dapat dilakukan dengan sesuatu yang manis dan orang yang mentahniknya adalah orang yang sholeh sehingga diharapkan si bayi dapat ketularan sholehnya.
d)     Aqiqah yaitu menyembelih kambing sebagai ungkapan rasa syukur, lalu dagingnya dibagi-bagikan kepada tetangga. Hal ini dilakukan pada pecan I,II atau III. Setelah itu dilakukan pencukuran rambut dan pemberian nama.
e)      Pemberian nama
Rasulullah SAW bersabda ketika bertanya kepada seorang ayah tentang nama anaknya dan dijawab bahwa namanya “Aziz”
“Janganlah kau beri nama Aziz, akan tetapi namailah Abdurrahman. Kemudian beliau bersabda, Sebaik-baik nama adalah Abdullah, Abdurrahman dan Harits (HR. Ahmad).
Dalam hal ini “Aziz” tidak diperbolehkan karena termasuk salah satu nama Allah, untuk diperbolehkan maka harus ditambahkan menjadi Abdul Aziz.
f)       Khitan. Khitan sebaiknya dilakukan sebelum sang anak menginjak usia baligh.
Rasulullah SAW bersabda,
“Perbuatan fitrah ada lima : khitan, mencukur rambut kemaluan, memotong kumis, memotong kuku dan mencabut buku ketiak” (HR. Bukhari).
  1. Menyusui Hingga Genap Dua Tahun
Allah SWT  berfirman,
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan… (QS. Al Baqarah :233)

  1. Mendidik dengan Didikan yang Baik
Orang  yang paling bertanggung jawab atas pendidikan seorang anak sebelum siapa pun adalah orang tuanya. Adapun materi yang perlu dididikkan kepada seorang anak antara lain:
  1. Pendidikan spiritual
Pendidikan spiritual (tarbiyah ruhiyah) adalah pendidikan yang menyentuh hati dan ruhani. Pendidikan akidah adalah mentauhidkan Allah SWT dan tidak menjadikan selain Nya sebagai tandingan (QS. Lukman:13). Pendidikan ibadah meliputi pendidikan untuk menjalani ibadah seperti shalat, puasa, berdoa, dsb.
  1. Pendidikan Intelektual(tarbiyah tsaqafiyah)
  2. Pendidikan Perasaan (tarbiyah ‘athifiyah)
  3. Pendidikan Moral (tarbiyah khuluqiyah)
  4. Pendidikan Kesehatan dan Kebersihan
  5. Pendidikan Kedisiplinan dan Kemandirian

Beberapa bentuk pendidikan yang harus diperhatikan seorang ibu agar mendapatkan hasil yang optimal antara lain:
1)      Pendidikan dengan Keteladanan.
Sebelum dengan pengarahan maka anak belajar dari orang tuanya dengan melihat perbuatan yang dilakukan dan mendengar kata-kata yang diucapkan.
2)      Pendidikan dengan Pembiasaan
Karakter bukanlah suatu anugerah yang diperoleh dari langit, namun ia produk dari suatu proses. Aisyah menceritakan ada seorang Sahabat yang bertanya kepada Rasulullah SAW,’ amalan apakah yang dicintai Allah?” Rasulullah SAW menjawab…
… “Sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus meskipun sedikit” (HR. Bukhari)
3)      Pendidikan dengan Perhatian
4)      Pendidikan dengan Hadiah dan Hukuman
5)      Pendidikan dengan Doa

SUMBER : Takariawan C, dkk.2011. Keakhwatan 1.  Surakarta : PT. ERA ADICITRA INTERMEDIA